Gambar : hantaran wajik, jaddah, & lemper
Ahamdulillah, hari ini semua berjalan dengan lancar. Pesanan pastel, lemper, hantaran buah, wajik, dan jaddah bisa diselesaikan tepat waktu. Meski sempat ada kendala di pagi hari. Tapi semua kendala itu bisa diatasi dengan baik.
Rian yang biasanya selalu nempel bundanya, hari ini mau bermain dan tidur siang dengan ayah. Biasanya Rian rewel kalau sudah waktunya makan dan tidur. Kali ini, dia mau diajak kerjasama. Bagi saya, ini sebuah prestasi buat Rian. Saya mengapresiasinya dengan kecupan dan ucapan terima kasih kepadanya. Saya juga meminta maaf kepada Rian karena tidak bisa menemaninya bermain.
Hari ini bundanya sibuk membantu eyang menyelesaikan pesanan hantaran. Eyang yang membuat wajik, jaddah, lemper, dan pastel. Bunda bagian packing dan menghias. Sejak dulu eyang memang pandai memasak dan membuat jajanan, terutama pastel, lemper, wajik dan jaddah. Semua dikerjakannya sendiri. Bila ada pesanan hantaran makanan seperti hari ini, bisa semalaman tidak tidur.
Salah satu hantaran wajib dalam pernikahan adat jawa adalah wajik dan jaddah. Keduanya berbahan dasar beras ketan. Bedanya kalau wajik putih, sedangkan jaddah biasanya berwarna cokelat. Ada juga yang berwarna hijau, dan merah tergantung permintaan calon pengantin dan keluarganya. Tapi rata-rata berwarna cokelat. Bukan tanpa alasan, semua itu mengandung filosofi tersendiri.
Filosofi Wajik dan Jadah
Di dalam pernikahan adat jawa, ada beberapa makanan yang wajib disediakan. Makanan-makanan wajib tersebut memiliki filosofi dan doa tersendiri bagi kedua mempelai pengantin. Jumlah bilangannya pun biasanya diperhitungkan. Tidak boleh kurang atau pun lebih karena menurut kepercayaan orangtua jaman dahulu, semua itu menentukan apakah rumah tangganya akan langgeng atau tidak. wallahualam.
Posting Komentar
Posting Komentar