![]() |
ratnahanafi.blogspot.com |
Aku dan sintya sedang terlelap
ketika tiba-tiba terdengar suara tangisan anak kecil dari dalam rumah. Suaranya
begitu keras. Kemudian pintu pagar terbuka, dan seorang wanita keluar menggendong anak kecil yang sedang menangis tersebut.
Wanita paruh baya tersebut tampak
sedang menenangkan si anak kecil. Ia mengatakan sesuatu yang tak kupahami apa
arti ucapannya. Dari gesturenya, kepala yang menengadah ke langit dan tangan
kanan menunjuk ke atas, sepertinya Ia mengatakan, “Hai Nak, lihat itu di langit
ada bulan, indah sekali.” Ajaibnya, anak kecil tersebut langsung berhenti
menangis dan tersenyum. Setelah itu mereka kembali ke dalam rumah. Aku dan
Sintya kembali tidur.
Belum lama berselang, kudengar
suara derap langkah dari arah utara. Sesuatu mendekat ke arah kami. Sesuatu
dengan nafas yang berat. Sekarang ia berdiri di hadapan kami. Menatap dengan
sorotan tajam dan menyeringai.
“Pablo!!Pablo!! Cepat kemari. Malam
ini kita pesta besar!” Ia berteriak memanggil kawannya. Tidak hanya sekali,
tapi dua tiga kali.
Kawannya yang bernama Pablo datang.
Tubuhnya jauh lebih besar darinya, tapi terlihat ada dalam kuasanya. Ia pun menatap kami dengan tatapan tajam
menyeringai.
“Kau serang dari bawah, Aku jaga
di bagian depan.” Ucapnya memberi perintah pada kawannya.
“Siap Marco."
"Langsung saja kita
serang... Sekarang!!”
Ah, Marco. Dialah Sang Pemburu.
Sangat terkenal di wilayah ini. Matilah kami, dia terkenal kejam dan tidak
memiliki hati nurani. Sudah banyak korbannya, tak satupun yang selamat.
Dalam hitungan detik, serangan
dimulai. Marco melakukan serangan umpan dari depan. Sintya terkejut, lalu berjalan
mundur dan menabrakku. Tak sempat menahan diri, akupun tersungkur. Secepat
kilat Pablo menyerangku di bagian kaki.
“Tolong!! Seseorang tolong kami!!”
Teriakku keras sambil menahan serangan di kaki kiri.
Pintu pagar terbuka. Si wanita keluar
dari dalam rumah. Berteriak keras sambil mengacung-ngacungkan sapu di
tangannya.
“Huuush!! Haaah!! Huush!! Haah!!”
Teriak si wanita.
Pablo melepaskan cengkeramannya
dan berlari menjauh. Marco berbalik menatap si wanita. Sekarang, yang terjadi
adalah pertarungan antara si wanita dan Marco. Sementara kami selamat, meski
kakiku harus terluka terkena gigitan Pablo.
#ODOP
#ODOPChallenge5
#OneDayOnePost
#Day32
catatan : Untuk ayamku, semoga lekas pulih. Love U both.
Aduh..endingnya, gak ketebak . Bagus..
BalasHapusMau kutulis endingnya siapa yg menang, tapi nggak seru kayaknya. Mending ngambang aja ky gini. Terima kasih Kak Sofia udah komen. 😘
BalasHapusSeru kak.....
BalasHapusHahaha.. Endingnya luar biasa mba. Aku deg degan lho dari awal bacanya.
BalasHapus